Tuntutan akan kemajuan teknologi terus meningkat, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Layanan berbasis teknologi digital dan moderen menjadi salah satu pilihan yang sangat digemari oleh generasi saat ini. Sadar akan hal tersebut, Biro Teknologi Informasi (BTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencoba menambah wawasannya melalui studi banding.
Dalam kesempatan ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tempat singgah tim IT UMS dalam menuai ilmu. Selain dianggap maju dalam bidang sains, sesuai namanya ITB juga dianggap mumpuni sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis teknologi moderen di tanah air. Kegiatan ini sekaligus rangkaian dari perjalanan tim IT UMS di Bandung yang bekerjasama dengan Indosat Ooredoo.
Kunjungan tim IT UMS dipusatkan di Direktorat Sistim Teknologi Informasi ITB (DSTI-ITB). Dengan didampingi tim marketing Indosat Ooredoo selaku mediator, tim IT UMS diterima langsung oleh Direktur DSTI Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, M.T. berserta jajaran stafnya. Dalam kesempatan ini kedua pihak saling memaparkan teknologi yang digunakan dimasing-masing instansi dengan harapan dapat saling bertukar informasi dan menjalin kerjasama kedepannya.
Secara umum sistim aplikasi akademik ITB dengan UMS memliki kemiripan bahkan pada beberapa hal Direktur DSTI, Arry menyampaikan bahwa ada sistim di UMS yang lebih unggul dan belum diterapkan di ITB. “Secara umum aplikasi di ITB tidak jauh berbeda dengan UMS, bahkan beberapa ada yang lebih baik di UMS” terang Arry.
Dalam hal pengembangan teknologi, saat ini ITB tengah mmengembangkan Smart Card yang merupakan hasil dari produk anak bangsa. Smart Card yang dikembangkan oleh Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) telah diterapkan kepada mahasiswa baru ITB dan nantinya dapat digunakan untuk mengakses sebagian besar sistem akademik yang ada di ITB. Smart Card ini juga mendapat dukungan dari Kemenristekdikti dimana penerapan sistim Smart Card mendapat subsidi dana dalam pengadaannya.
Selain itu, ITB juga merupakan perwakilan Indonesia dalam menyediakan network dibidang penelitian dan karya ilmiah yang bekerjasama dengan Trans Euro Asia. Disamping itu, dalam waktu yang belum lama ITB mendapat bantuan berupa 40 unit server yang didatangkan dari Jepang. Nantinya perangkat tersebut akan digunakan sebagai penunjang penyedia layanan akademik.
Melengkapi kunjungan tersebut, tim IT UMS diajak berkunjunng ke data center DSTI. Dengan menerapkan standarisasi gedung data center, DSTI membangun raised floor, istalasi kabel yang aman serta sirkulasi udara yang menjaga suhu agar tidak overheat. “Kami sudah membangun data center yang terstandar, kekurangan kami saat ini adalah pasokan listrik yang masih menginduk pada gedung utama” papar kasubdit pengembangan IT Affan Basalamah.
Dari kunjungan yang dilaksanakan tersebut, tim IT UMS mencoba melakukan pembenahan disektor perangkat. “Selama ini server UMS belum meggunakan raised floor meskipun instalasi dan suhu sudah diperhatikan, nanti kita benahi bertahap” tutur Suyadi, S.Kom selaku Kepala Urusan Pemeliharaan Server.
Bertahap teknologi dan pelayanan akan ditingkatkan. Pembenahan dari level dasar sangatlah penting. Dengan kunjungan ini semoga memberikan wawasan dan arah perubahan yang lebih baik disektor IT dilingkungan UMS. (Ahmad)