Kerja terstruktur dan terkoordinasi dalam sebuah instansi sudah selayaknya terwujud pada setiap lembaga yang dinaunginya. Tidak terkecuali dengan Biro Teknologi Informasi (BTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM). Kerjasama keduanya berkaitan dengan pemberdayaan SDM khusus dibidang Teknologi Informasi (TI) yang merupakan tenaga pendidikan (tendik) hasil rekrutmen beberapa waktu lalu kini sudah mulai dijalankan.
Pertemuan sekaligus pembekalan awal dilaksanakan pada Jumat (21/12/2018), di ruang sidang BTI lantai 5 Gedung Induk Siti Walidah UMS. Acara yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BPSDM Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom dan Kepala BTI Husni Thamrin, P.hD. Kuduanya menyampaikan beberapa hal terkait dengan target pencapaian masing-masing biro dan job description yang nantinya akan diimplementasikan kepada staf TI.
Pembicara pertama, Prof. Budi Murtiyasa menyampaikan bahwa di tahun 2018 ini BPSDM mulai melakukan pemetaan tendik berdasarkan kelompok kerjanya. Tujuannya adalah agar SDM yang ada lebih spesifik dalam menangani bidang yang dikuasinya. Di tahun ini pula UMS pertamakalinya melakukan rekrutmen staf TI yang didistribusikan ke unit kerja seluruh universitas.
Lebih lajut ia menyampaikan bahwa tendik di UMS memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Seperti kualifikasi, kompetensi, wawasan yang luas, dan semangat kerja.
“Staf UMS tidak hanya berkualifikasi tapi juga berkompetensi, berwawasan dan juga memiliki semangat untuk menghasilkan output terbaik dengan cara yang baik pula” paparnya.
Kepala BPSDM juga menampilkan statistik kepagawai yang dimiliki UMS saat ini, Dosen sebanyak 633 dan tendik sebanyak 342. Dengan jumlah staf yang cukup banyak kebutuhan akan problem solving di bidang TI juga semakin meningkat, maka dari itu staf TI diharapkan mampu mengakomodir permasalahan di unit masing-masing.
Selanjutnya, Kepala BTI menjelaskan bahwa sebelumnya pernah ada staf TI di masing-masing fakultas, namum belum dipetakan dan koordinasinya tidak terpusat sehingga kinerjanya tidak terstruktur. Saat ini dengan adanya kesamaan bidang kerja, maka dibuatkan wadah untuk saling berkoordinasi dan melaksanakan tugas-tugasnya.
“Kita punya kesamaan bidang kerja, anda pun bisa melakuakan berbagai pengembangan di bidang TI dengan berkoordinasi bersama BTI” jelas Husni Thamrin, P.hD.
Acara yang dihadiri oleh 19 staf TI tersebut membahas sepuluh poin utama job description. Masing-masing poin adalah permasalahan bidang TI yang sering dihadapi oleh unit kerja di UMS. Dengan adanya poin-poin yang menjadi acuan kerja tersebut, diharapkan kinerja staf TI dapat lebih optimal. (Ahmad)