Biro Teknologi Informasi

Kunjungi ITS, BTI UMS Harus Fokus Sediakan Suplai Listrik

Perlunya peninngkatan layanan dibidang teknologi informasi, Biro Teknologi Informasi (BTI) Universitas Muhmamadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan studi banding ke Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) Institut Teknologi Surabaya (ITS). Kunjungan (27/02/2019) diikuti oleh 12 staff BTI didampingi Wakil Rektor bidang Keuangan dan Sistem Informasi, Sarjito, Ph.D.

Kunjungan BTI UMS disambutan hangat DPTSI ITS. Diskusi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dipimpin langsung oleh Dr.Eng. Febriliyan Samopa selaku Direktur DPTSI, serta didampingi oleh ketiga KaSubDit yakni Royyana Muslim Ijtihadie, Ph.D (KaSubDit Infastruktur dan Keamanan Teknologi Informasi), Anny Yuniarti, M.Comp.Sc. (KaSubDit Pengembangan Sistem Informasi), dan Hanim Maria Astuti, M.Sc. (KaSubDit Layanan Teknologi dan Sistem Informasi).

Dalam paparannya, Direktur DPTSI menjelaskan struktur organisasinya terdiri dari 37 orang yang dibagi menjadi tiga subdirektorat. Masing-masing subdirektorat bertanggungjawab dibidang infrastruktur, pengembangan dan pelayanan. Jika dibandingkan dengan BTI UMS saat ini yang membagi strukturnya menjadi dua bidang, yakni bidang sistem informasi dan bidang infrastruktur jaringan maka hanya satu bidang yang belum ada di BTI UMS yaitu bidang pelayanan.

Beberapa yang dapat dirujuk sebagai referensi untuk perkembangan BTI UMS adalah manajemen struktural, sasaran infrastruktur, dan sistem pelayanan. Pada sektor manajemen struktural terdapat alur produksi aplikasi yang mungkin dapat diterapkan untuk kinerja BTI UMS yang lebih baik. Alur yang dimaksudkan adalah pengajuan aplikasi harus mendapat persetujuan dari wakil rektor bidang teknologi informasi yang menyebutkan deskripsi aplikasi dan rincian dana. Setelah disetujui barulah dilakukan proses produksi oleh tim TI.

Pada sektor sasaran infrastruktur terdapat urgensi berupa suplai listrik terhadap perangkat TI. Untuk penerapan di DPTSI ITS memiliki standar kelistrikan TIA942. Listrik yang disuplai dari perusahaan penyedia listrik dialirkan ke UPS yang mana diklaim cadangan listrik UPS dapat bertahan selama enam jam. Sedangkan untuk generator set dilakukan modifikasi dengan menambah kapasitas bahan bakar dan diklaim mampu bertahan selama enam hari.

“Kami punya standar kelistrikan TIA942. Listrik dialirkan dulu ke UPS baru keperangkat. Kalo ada pemadaman listrik, UPS kami bertahan selama 6 jam dan untuk genset ada penambahan tangki bahan bakar. Genset bisa hidup 6 hari tanpa putus” jelas Iyan, sapaan Direktur DPTSI.

Selain itu, perangkat jaringan terdistribusi di ITS juga dilengkapi dengan power box supply yang memiliki cadangan listrik dan mampu bertahan hingga enam jam. Hal ini semakin memperkuat bahwa jaringan di ITS akan tetap stabil dalam jangka waktu yang cukup lama meski terjadi pemadaman listrik dari PLN..

Pada sektor pelayanan terdapat sistem ticketing yang mampu mensorting prioritas penanganan. Adapula peningkatan layanan internet dengan goal 20 Gbps ditahun 2020 mendatang. Untuk layanan end user bagi mahasiswa tersedia email dan google drive unlimited, untuk dosen dan karyawan email dan one drive 5 Terabyte. Sedangkan layanan lisensi disediakan windows dan office yang dapat digunakan ke lima gadget setiap usernya.